Surabaya, (15/01) – PT PAL Indonesia mengapresiasi aksi cepat tanggap TNI Angkatan Laut, khususnya Unsur Satuan Kapal Eksorta Koarmada II, KRI I Gusti Ngurah Rai (GNR-332) dalam proses evakuasi kapal nelayan asal Probolinggo, KM Scania I di laut Bali. Keberhasilan ini tidak lepas dari kondisi prima KRI GNR-332 setelah menjalani pemeliharaan dan perbaikan di PT PAL Indonesia
Direktur Pemasaran PT PAL Indonesia, Wiyono Komodjojo, menilai keberhasilan KRI GNR-332 dalam misi penyelamatan ini membuktikan kapal perang tidak hanya berfungsi sebagai alat pertahanan negara, namun juga memiliki kemampuan cepat aksi dalam memberikan bantuan di situasi darurat, seperti menyelamatkan KM Scania I yang mengalami kerusakan teknis di tengah lautan.
“Kami turut prihatin atas kejadian yang menimpa nelayan tersebut, sekaligus apresiasi bagi TNI AL, dengan KRI I Gusti Ngurah Rai-332, yang beberapa waktu lalu telah menyelesaikan docking pemeliharaan dan perbaikan di PT PAL Indonesia dapat kembali menjalankan operasi dengan optimal serta berhasil melaksanakan misi penyelamatan ini” ungkap Wiyono.
Untuk diketahui, sebelumnya pada 20 Agustus 2024, KRI GNR-332 menjalani pemeliharaan dan perbaikan di PT PAL Indonesia. Pemeliharaan dan perbaikan ini merupakan bagian dari program refurbishment yang digagas oleh Presiden RI Prabowo Subianto.
Refurbishment kapal PKR atau Light Frigate yang memiliki panjang 105 meter, meliputi peremajaan lambung kapal, pengecekan, perawatan equipment navigasi dan komunikasi, SEWACO hingga perbaikan sistem propulsi kapal. Proses ini bertujuan untuk memastikan kapal selalu dalam kondisi prima dalam menjalankan misi strategis, baik di dalam negeri maupun internasional secara optimal.
Wiyono menegaskan PT PAL Indonesia sebagai mitra strategis TNI AL terus berkomitmen untuk menyediakan kapal perang yang tidak hanya andal untuk operasi militer, tetapi juga fleksibel dalam menjawab kebutuhan penyelamatan dan perlindungan masyarakat maritim. Ia pun berharap keberhasilan KRI GNR-332 dalam mengevakuasi KM Scania I semakin memperkuat kepercayaan publik terhadap kemampuan industri pertahanan dalam negeri. “Momentum ini juga menjadi pemicu bagi PT PAL untuk terus berinovasi di sektor pertahanan maritim,” ujar Wiyono.
Melansir pernyataan Dinas Penerangan Angkatan Laut (Dispenal), evakuasi KM Scania I di laut Bali terjadi saat KRI GNR-332 tengah melaksanakan lintas laut menuju lokasi Latihan praktik Jalayudha untuk taruna Akademi Angkatan Laut (AAL) Angkatan ke-70. Dalam perjalanan, KRI GNR-332 menerima laporan mengenai KM Scania I yang telah terombang-ambing di laut selama empat hari, sejak Senin (6/1).
“Kami segera menerjunkan personel untuk membantu mengevakuasi kapal nelayan dengan 17 awak kapal. Tim memasang tali penarik dan menarik kapal ke perairan yang aman sejauh 22 mil laut menuju Banyuwangi untuk mendapat pertolongan lebih lanjut,” terang Komandan KRI I Gusti Ngurah Rai, Kolonel Laut (P) Ahmad Ahsan.
Tentang PT PAL Indonesia: PT PAL Indonesia merupakan perusahaan manufaktur bidang maritim terbesar di Indonesia. Kami memiliki keunggulan bisnis pada kapabilitas rancang (desain) bangun kapal perang, kapal niaga, dan rekayasa umum (general engineering). Selain itu, kami juga terbilang andal dalam pemeliharaan & perbaikan (harkan) serta overhaul produk-produk maritim baik kapal perang, kapal selam, kapal niaga, serta general engineering produk energi dan elektrifikasi.
Untuk informasi lebih lanjut, silakan menghubungi:
Rayssa Audryn Firdauzy
Sekretaris Perusahaan PT PAL Indonesia
Telepon: 031-3292275 ext. 2002
Email: humas@pal.co.id