Dhieva Dhidan Irawan (14/07/2021 09:10:29)
Baik, untuk menjaga keefektifan komunikasi pada webinar pagi hari ini, izinkan saya untuk melepas masker. Tentunya pelepasan masker juga menerapkan protokol kesehatan dan seperti yang kita tahu bahwa kita berada di ruangan yang berbeda dan tentunya tetap berjaga-jaga. Maka dari itu, saya mohon izin pada pak Wing daripada bapak dokter agus untuk saya melepaskan masker baik langsung saja kita mulai webinar pada pagi hari ini? Assalamu’alaikum wr.wb. Shalom om swastiastu namo buddhaya salam kebajikan selamat pagi dan salam sejahtera bagi semua peserta yang telah hadir , baik dari via zoom maupun live streaming itu PT PAL Indonesia (Persero) kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas para peserta dengan rekan-rekan inssan PAL maupun khalayak yang sudah bergabung bersama kami. Sebelum kami memulai webinar, kami akan menyapa beberapa hadirin dan peserta yang sudah hadir selamat pagi dan selamat datang kepada yang terhormat shit human resource official PT PAL Indonesia (Persero) bapak Wing Antariksa, selamat pagi bapak, selamat datang bapak baik terima kasih bapak. Selanjutnya, selamat pagi dan selamat datang kepada bapak dr. H. Agus Ali Fauzi, PGD.Pal.Med (ECU) selaku narasumber pada hari selamat pagi bapak selamat datang selanjutnya selamat pagi dan selamat datang kepada jajaran general manager yang ada di lingkungan PT PAL Indonesia (Persero) selamat pagi dan selamat datang kepada seluruh insan pal baik yang bergabung pada kanal zoom maupun live streaming yaitu PT PAL Indonesia (Persero), sebelum memulai webinar, izinkan saya memperkenalkan diri saya pribadi dan sebagai moderator yang akan mendampingi webinar sharing kesehatan mental di era pandemi. Oleh karena itu, tanpa berlama lama lagi, kami akan menjelaskan beberapa kegiatan singkat padat hari ini, yaitu acara webinar Let’s Sharing! Kesehatan Mental di Era Pandemi ini dilaksanakan secara virtual, baik melalui kanal zoom, maupun youtube channel PT PAL Indonesia (Persero). Webinar hari ini full implementation yang bertujuan untuk memberikan sharing session kepada instansi terkait bagaimana sih menjaga kesehatan mental di tengah pandemi covid-19 yang seperti ini masih berada di tengah-tengah masyarakat? Jadi webinar pada hari ini kita akan sharing, berbagi ilmu, pengalaman, dan sedikit cerita bahwa rekan-rekan PAL millennial, atau generasi muda ini telah bergabung dengan pasukan yang bernama “Covid Range”r. Kalau pasukan covid ranger ini bertujuan untuk memerangi covid-19 tentang bagaimana sih tindakan-tindakan preventif dan promotif untuk memerangi covid-19, terutama berlandaskan dengan protokol kesehatan yang ada. Nah, salah satu contohnya dari tindakan tersebut adalah diselenggarakannya webinar pada pagi hari ini, yaitu Let’s Sharing! Kesehatan Mental di Era Pandemi. Selanjutnya, kami akan membacakan tata tertib selama webinar. Yang pertama, peserta diwajibkan berpakaian sopan dan rapi. Penamaan akun zoom dengan format Instansi_Nama Lengkap, para peserta dihimbau untuk me-rename nama akun zoom dengan format Instansi_Nama Lengkap. Kami juga menghimbau para peserta selama webinar ini berlangsung untuk mematikan atau menonaktifkan fitur microphone kecuali saat akan berbicara, dan ketika sudah diizinkan oleh moderator. Selanjutnya, kami juga menyarankan para peserta dan rekan-rekan yang lain untuk memilih ruangan yang sunyi untuk menghindari kebisingan, sehingga memudahkan komunikasi pada webinar pada pagi hari ini dan yang terakhir kami mengajak para peserta untuk yang ingin bertanya mungkin mengajukan pertanyaan kepada pembicara dapat mengajukan pertanyaan pada fitur chat pada zoom platform maupun pada fitur live chat yang ada pada youtube. Jadi untuk para peserta boleh banget yang mau bertanya, silakan langsung saja diketik pertanyaannya di live chat baik via zoom maupun di youtube channel PT PAL Indonesia (Persero). Langsung saja cek nya nanti pada sesi diskusi kami akan membacakan beberapa pertanyaan dari karya baik. Langsung saja kita memulai webinar pada pagi hari ini dan kami mempersilakan yang terhormat kepada bapak Wing Antariksa selaku Chief Resources Officer PT PAL Indonesia (Persero) untuk memberikan opening speech atau kata sambutan. Silakan bapak waktu dan tempat kami persilahkan monggo bapak. Baik, terima kasih pak Wing atas sambutannya, sangat menjadi pecutan semangat bagi kita semua rekan-rekan saya yang ada pada pagi hari ini. Selanjutnya kami akan ada di sesi webinar, yaitu Kesehatan Mental di Era Pandemi. Sebelumnya, kami akan membacakan daftar riwayat hidup singkat narasumber.
Pembicara (14/07/2021 09:15:55)
Dhieva Dhidan Irawan (14/07/2021 09:16:13)
Selamat pagi pak dokter agus selamat bergabung bersama kami maribaya terbagi lagi bapak oke ya, silakan kami menunggu dulu bergabung
dr. Agus Ali Fauzi (14/07/2021 09:16:33)
Saya nyoba anu ya share screen ya ya
Dhieva Dhidan Irawan (14/07/2021 09:16:46)
Clear lihat bapak sudah terlihat
dr. Agus Ali Fauzi (14/07/2021 09:17:06)
Mulai jam berapa
Dhieva Dhidan Irawan (14/07/2021 09:17:11)
10 bapak siap mulai jam berapa
dr. Agus Ali Fauzi (14/07/2021 09:17:19)
Mulai jam berapa mulai jam berapa
Pembicara (14/07/2021 09:17:31)
[derau]
Dhieva Dhidan Irawan (14/07/2021 09:18:22)
[derau]
Pembicara (14/07/2021 09:18:26)
Dhieva Dhidan Irawan (14/07/2021 09:18:31)
[derau]
Pembicara (14/07/2021 09:18:36)
Mulai jam [derau] jam berapa jam berapa jam berapa jam berapa
Dhieva Dhidan Irawan (14/07/2021 09:35:56)
Baik Bapak/Ibu dan peserta yang telah bergabung pada webinar pada hari ini kami mengucapkan selamat datang dan selamat pagi. Yang terhormat untuk Bapak Wing Antariksa, dan kepada Bapak dr. Agus selamat datang. dan kepada PTPN 7 dan juga Yayasan Pusdiklat kami ucapkan selamat datang. Perlu kami ingatkan bahwa webinar pada pagi hari ini terbuka untuk umum dan webinar pada pagi hari ini, tidak hanya kami siarkan melalui via zoom tetapi juga kami siarkan melalui siaran langsung/ live streaming di youtube channel PT PAL Indonesia (Persero) yang telah kami mjulai dan tersiar pada pukul untuk 09.30 WIB. Baik untuk mempersingkat waktu kami mohon untuk keefektifan komunikasi, saya mohon untuk izin melepas masker ya bapak, karena untuk menghemat keefektifan waktu dan seperti yang kita tahu pelepasan masker juga didasarkan oleh protokol kesehatan dan tentunya kita berada di ruangan yang berbeda juga tetapi tetap berjaga jarak. Maka dari itu saya mohon izin untuk melepas masker.
Baik, langsung saja kami akan memulai webinar pada pagi hari ini. Dan sebelum itu, kami ingin mengucapkan Assalamualaikum wr.wb, shalom, humswastiastu, nama budaya, salam kebajikan. Selamat pagi, salam sejahtera bagi kami semua yang telah bergabung dalam kegiatan webinar “Let’s Sharing! Kesehatan Mental di Era Pandemi” baik dari via zoom maupun via youtube channel PT PAL Indonesia (Persero). Sebelum kami memulai, kami ingin menyapa selamat pagi dan selamat datang kepada Yth. Chief Human Resource Official PT PAL Indonesia (Persero) Bapak Wing Antariksa. Selamat pagi bapak, selamat datang.
Wing Antariksa
Pagi, mbak Dhieva
Dhieva Dhidan Irawan
Sehat bapak
Wing Antariksa
Alhamdulillah
Dhieva Dhidan Irawan
Sehat, baik salam sehat bapak. Kami juga ingin menyapa Selamat pagi dan selamat datang kepada Bapak dr. H. Agus Ali Fauzi, PGD.Pal.Med (ECU) selaku narasumber pada pagi hari ini. Selamat datang bapak, salam sehat.
dr. H. Agus Ali Fauzi
Selamat pagi, salam sehat mbak Dhieva
Dhieva Dhidan Irawan
Siap bapak. Selanjutnya, kami juga ingin mengucapkan Selamat pagi dan selamat datang kepada jajaran General Manager yang hadir di ruangan PT PAL Indonesia (Persero). Selamat pagi dan selamat datang kepada seluruh insan PAL bagi yang bergabung pada kanal zoom maupun live streaming youtube PT PAL Indonesia (Persero). Perlu kami ingatkan kembali bahwa webinar pada pagi hari ini merupakan acara yang bebas dan umum untuk banyak khalayak tidak hanya di via zoom tetapi juga live streaming di youtube PT PAL Indonesia (Persero). Sebelum memulai webinar, perkenankan saya untuk memperkenalkan diri nama saya Dhieva Didan sebagai Moderator yang akan mendampingi webinar pada pagi hari ini. Selanjutnya, saya akan menjelaskan sedikit kegiatan pada pagi hari ini yaitu acara webinar yang bertema Kesehatan Mental di Era Pandemi ini dilaksanakan secara virtual baik melalui kanal zoom maupun live streaming youtube PT PAL Indonesia (Persero) tentunya bertujuan untuk memberikan sharing session kepada insan PAL terkait bagaimana sih menjaga kesehatan mental di tengah pandemi Covid-19 yang saat ini masih berada di tengah-tengah masyarakat. Jadi webinar pada pagi hari ini santai saja karena kita akan sharing-sharing dan berbagi ilmu dan pengalaman yang tentunya bermanfaat bagi kita semua. Dan sedikit cerita bahwa PT PAL Indonesia (Persero) memiliki rekan-rekan millennial yang tergabung dalam pasukan Covid Rangers. Jadi pasukan Covid Rangers disini bertugas tentang bagaimana sih memerangi Covid-19 dengann tindakan-tindakan preventif dan promotif yang tentunya menerapkan protokol kesehatan. Nah, salah satu tindakannya yaitu diselenggarakannya webinar pada pagi hari ini yaitu Let’s Sharing! Kesehatan Mental di Era Pandemi.
Baik, langsung saja selanjutnya kami akan membacakan tata tertib selama webinar. Pertama, peserta diwajibkan berpakaian sopan dan rapi. Kedua, penamaan akun zoom dengan format Instansi_Nama Lengkap. Jadi kami menghimbau untuk rekan-rekan yang telah bergabung di via zoom untuk segera me-rename atau merubah format nama dengan format Instansi_Nama Lengkap. Kami juga mengucapkan selamat datang kepada SEVP PT PAL Indonesia (Persero) Bapak Weko Pamudji selamat datang bapak, selamat bergabung. Tata tertib webinar selanjutnya, selama acara berlangsung kami memohon untuk para anggota, para peserta untuk mematikan fitur microphone kecuali saat akan berbicara ketika sudah diizinkan oleh moderator. Selanjutnya, kami juga menyarankan untuk menjaga keefektifan komunikasi agar para peserta memilih ruangan yang sunyi dan menghindari kebisingan. Dan yang terakhir, peserta dapat mengajukan pertanyaan pada fitur chat di platform zoom maupun pada fitur live chat youtube. Jadi webinar kali ini untuk teman-teman atau insan PAL bebas dari youtube maupun dari via zoom yang ingin bertanya silakan langsung diketik di room chat kalau di youtube di live chat nanti pada sesi diskusi akan kami pilih beberapa pertanyaan yang akan dijawab oleh ahli.
Selanjutnya, langsung saja tanpa berlama-lama kita akan masuk ke acara webinar Let’s Sharing! Kesehatan Mental di Era Pandemi, dan langsung saja kami persilahkan kepada bapak yth bapak Wing Antariksa selaku Chief Human Resource Official PT PAL Indonesia (Persero) untuk memberikan opening speech atau kata pembuka. Silahkan bapak waktu dan tempat kami persilahkan. Monggo bapak.
Wing Antariksa
Terima kasih, mbak Dhieva. Apakah suara saya cukup terdengar jelas mbak Dhieva?
Dhieva Dhidan Irawan
Jelas bapak, cukup jelas. Silahkan bapak
Wing Antariksa
Oke, Assalamualaikum wr.wb, salam sehat buat kita semua keluarga besar PT PAL dan terima kasih dr. Agus Ali Fauzi ini bukan kali pertama di tempat sebelumnya kita pernah bertemu dan terima kasih dokter masih berkenan untuk mengisi di PT PAL dan insyaAllah bisa menjadi wawasan ilmu dan meningkatkan imun bagi kita semua. Rekan-rekan semua tentunya kita bersyukur bisa hadir di acara ini dan kita doakan juga saat ini ada sekitar 48 rekan-rekan kita yang sedang menjalani perawatan, baik itu isoman atau perawatan lainnya, kita doakan agar mereka diberikan kesembuhan. Dan kita doakan juga mungkin ada beberapa rekan kita yang sudah berpulang, agar mereka mendapat tempat terbaik di sisi-Nya. Dan tentunya tidak lupa kita selalu bersyukur dan berdoa agar kita sekeluarga, baik keluarga besar PAL maupun kerabat kita dijauhkan dari wabah diberikan kekuatan dan kesabaran dalam menghadapi cobaan ini. Dan insyaAllah yang saat ini sedang isoman apabila mengikuti webinar pada hari ini, bisa menguatkan imun karena memang sangat penting iman, imun, sehat mental, spiritual, itu sebagai daya tahan dan insyaAllah diberikan kesembuhan dan dinaikkan derajatnya di sisi Allah dan juga sebagai keberkahan karena bisa menghapuskan dosa. Aamiin.
Oke, rekan-rekan semua terima kasih juga untuk panitia yang sudah memiliki ide dan menjalan kan program ini. Jadi kita sudah sering sekali membahas kesehatan, prokes, dan lain-lain. Tapi memang kajian terkait kesehatan mental dan termasuk juga spiritual itu lebih sedikit saya lihat pembahasannya dibandingkan dengan prokes-prokes ataupun yang lain yang sering kita baca, baik itu di sosial media maupun di webinar lain. Dan Alhamdulillah dr. Agus Ali Fauzi ini masih keluarga besar PT PAL, begitu ya dok. Jadi, istri beliau juga pernah menjadi anggota atau keluarga kita dan insyaAllah semuanya kita anggap keluarga PAL. Dan kebetulan hadir juga disini tidak hanya rekan-rekan dari PT PAL, rekan-rekan dari BUMN maupun BUMS lainnya, juga kita buka kesempatan insyaAllah ini juga kesempatan untuk saling berbagi bagi rekan-rekan yang ada di Jawa Timur maupun di luar Jawa Timur. Dari saya mudah-mudahan sesi ini bermanfaat buat kita semua, dan insyaAllah ada rekaman ulangnya di youtube nanti bisa diputar ulang. Ijin bapak dr. Agus, karena kan rekamannya viral ya dimana-mana. Ijin kita share insyaAllah menjadi amal jariyah juga buat dr. Agus. Demikian dari saya, terima kasih banyak rekan-rekan semua. Tentunya kita sudah tidak sabar menunggu apa yang disampaikan oleh dr.Agus Ali Fauzi. Selanjutnya saya serahkan kembali ke mbak Dhieva. Terima kasih mbak Dhieva, billahi taufik wal hidayah, wassalamualaikum wr.wb.
Dhieva Dhidan Irawan
Baik, terima kasih pak Wing atas sambutannya yang tentunya menjadi pecutan semangat untuk insan PAL dan untuk teman-teman yang lain. Kalau begitu langsung saja kita beralih ke sesi webinar Kesehatan Mental di Era Pandemi. Sebelumnya, kami akan membacakan beberapa daftar riwayat hidup singkat narasumber yakni bapak dr. Agus Ali Fauzi, PGD.Pal.Med (ECU). Beliau merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga pada tahun 1988, lulusan Ahli Paliatif Kanker dari Eritcoin University Pord Australia pada tahun 1999, dan merupakan Kepala Instansi Paliatif dan Bebas Nyeri Rumah Sakit Umum daerah Dr. Soetomo Surabaya sejak tahun 2009-sekarang, dan merupakan motivator di beberapa acara televisi. Langsung saja kepada dr. Agus silahkan untuk memaparkan materi, waktu dan tempat kami persilahkan. Waktunya 20 menit, monggo.
dr. Agus Ali Fauzi, PGD.Pal.Med (ECU)
Terima kasih, mbak Dhieva. Assalamualaikum wr.wb, salam sehat, salam tangguh untuk kita semuanya. Alhamdulillah kita bersyukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa, kita bisa bertemu dalam webinar virtual khususnya dalam membahas kesehatan mental. Yang kami hormati jajaran direksi PT PAL, Direktur Utama bapak Kaharudin, Direktur Produksi bapak Iqbal, Direktur Pemasaran bapak Wilbo, Direktur Keuangan Madin Eksiko yaitu bapak Ogi, dan khususnya Direktur SDM dan Umum bapak Wing Antariksa, para Kepala Divisi, para Kepala Departemen seluruh karyawan PT PAL Indonesia, karyawan PAL Group ya, PT PALMARS, PT POSHI, PT PALINDO, YK3, Kapen, dan khususnya kaum millennial ya ranger daripada pasukan Covid Rangers yang luar biasa. Semuanya yang sehat, semangat, dan insyaAllah dirahmati Allah SWT. Aamiin.
Baik, saudara sekalian pagi hari ini, kita membahas kesehatan mental, ya. Kesehatan mental di era pandemic, memang mental ini sangat terkait dengan sistem imun kita, ya sangat terkait dengan sistem imun kita. Seperti kita ketahui masalah-masalah psikis itu mendominasi daripada tubuh seseorang yang itu bisa berakibat pada keluhan-keluhan yang lainnya. Yang kita tahu bahwa penyebab sakit itu adalah pola pikir itu 70%, pola makan, pola hidup, dan banyak tingkah. Banyak seperti kondisi pandemi ini taat aturan, itu sudah modal yang luar biasa. Misalkan dengan 5M, itu saja sudah modal yang luar biasa untuk meningkatkan imun kita. Mari kita bahas pelan-pelan di materi saat ini terutama di masa pandemi.
Jadi, bersyukur karena kita masih diberi sehat untuk teman-teman atau saudara-saudara yang sedang terpapar mudah-mudahan diberi kekuatan, kesembuhan, diangkat penyakitnya oleh Allah SWT, bisa aktif lagi. Untuk siapapun yang sudah dipanggil terlebih dahulu di masa pandemic ini, mudah-mudahan mendapat tempat yang mulia di sisi Allah. Karena saya sendiri juga kehilangan sahabat-sahabat saya yang hitungannya jam, detik, hari, bulan, yang sampai hari ini saya merawat teman-teman yang ada di Bogor, Jakarta, Sidoarjo, dsb, karena memang Rumah Sakit penuh semuanya. Alhamdulillah, yang penting tenang terus kita bimbing pelan-pelan. Kesempatan kita masih bisa berjumpa melalui virtual ini, silaturahim memang pandemic ini harus disikapi dengan 5 kecerdasan, yakni kecerdasan intelektual, emosional, sosial, teknologi, dan spiritual. Kita masih bisa berbagi tentang ilmu dan pengalaman, dan kita terus bersinergi dan berkolaborasi dalam mengatasi pandemic. Yang penting dalam pikiran kita bahwa pandemic ini belum selesai dan virusnya masih banyak, apalagi ada varian-varian baru. Apabila kita tidak disiplin protocol kesehatan untuk para rangers ini, tapi konsisten, sustainable, istiqomah, itu sangat-sangat berat. Kuncinya adalah kreatif, inovatif, dan ikhlas. Jadi kita harus menegur teman-teman yang mungkin lupa pakai masker atau mungkin maskernya ditaruh di dagu itu dengan cara yang baik. Awali dengan mohon maaf, maskernya supaya dipakai. Saya di Rumah Sakit pun kalau ada pasien kadang-kadang ngobrol lupa nggak pakai masker saya bilang “mohon maaf, maskernya dipakai”. Jadi, dengan cara yang baik dan yang diingatkan pun jangan merasa tersinggung karena ini untuk kebaikan kita bersama. Apalagi di varian baru ini sekarang sudah merambah ke semua usia terutama anak-anak muda, makanya sekarang klaster keluarga makin banyak, ya satu keluarga kena semua ya karena anaknya itu tidak ada gejala tetapi dia bermain dengan temannya yang OTG, sehingga masuk dalam rumah kemudian tanpa protocol bertemu dengan orang tuanya, neneknya. Nah itu mulai awal kena semuanya. Baik, itu sangat disayangkan. Makanya, di perusahaannya pun di klaster perkantoran saya harus lebih strict ya. Jadi meskipun sudah divaksin tetapi kondisi seperti ini ya kita strict dengan memakai masker dua lapis. Namun saat ini saya lepas satu supaya suara saya bisa terdengar lebih lantang, nanti setelah webinar ini saya pakai double masker. Kemudian vaksinasi ini sedang berjalan dan mudah-mudahan sukses dan kita masih bisa beraktivitas positif produktif seperti Bapak/Ibu ada yang Work From Office (WFO), ada juga yang Work From Home (WFH) dan saya sendiri bisa memberikan motivasi. Jadi ini gambaran grafiknya sempat turun namun kemudian naik lagi melejit, dan sekarang sampai 40.000 lebih. Dan virus delta ini yang sering keluhannya itu mengarah ke perut, jadi batuknya itu kadang-kadang minim, keluhannya lebih ke perut, jadi hati-hati. Sehingga tidak selalu batuk dan pilek. Karakteristik varian delta ini lebih mudah menyebar 10 kali lipat dan menyerang segala usia, tanpa perlu adanya komorbid, lebih memperberat gejala, lebih meningkatkan risiko kematian karena masa inkubasinya pendek, jadi kalau sesak dan tidak segera diatasi maka akan terjadi nafas yang lambat laun akan berhenti, dan ada juga yang mengatakan kalau varian ini dapat menurunkan efektivitas vaksin. Macam-macam stress yang ditimbulkan juga sangat luar biasa saat ini sempat agak sedikit, namun setelahnya akan merasakan sakit yang luar biasa jadi multiple stressing, ini kita belum selesai berperang. Kemudian stress ditambah dengan kasus yang meningkat tajam, dulu biasanya 10.000 atau 20.000 tapi sekarang sampai di angka puluhan ribu hingga di atas 30.000 dan 40.000. beberapa Rumah Sakit juga penuh, dan kadang-kadang obat-obatan juga sulit akan menambah stress. Nah, orang yang stress dan mentalnya tidak siap itu sangat mudah terkena dari virus ini karena imunnya jelas menurun. Ada juga hoax yang membingungkan kita sehingga dapat menambah tingkat stress kita, oleh karena itu harap berhati-hati dalam menyikapi info. Kemudian berita angka kematian yang tinggi juga dapat menambah tingkat stress kita. Makanya kita di acara webinar ini kita happy-happy aja supaya imun kita tetap terjaga, dan iman kita semakin kuat, dan kita saling menolong juga mensupport siapapun yang membutuhkan pertolongan, karena pandemic ini bisa diatasi dengan kita bekerja sama, bergotong-royong, saling menolong dengan fokus pada 5M, vaksinasi, dan ikhtiar-ikhtiar yang lainnya. Barangkali teman-teman ada yang stress secara spiritual, itu harus istighfar, mohon ampun kepada Allah, dan kembali kepada Allah. “Semua persoalan dunia, kalau kamu kembalikan kepada Tuhan, maka Allah pasti akan memberikan jalan keluar dan memberikan rejeki yang tidak disangka-sangka.” Jadi jangan sampai kita suudzon, kita harus khusnudzon bahwa dengan adanya pandemic Allah makin cinta kepada kita, mungkin selama ini kita dalam perjalanan menuju lebih baik, tetapi Allah belum ridho, maka kita diberikan kesempatan untuk memperbaiki diri. Itu merupakan bukti bahwa Allah masih cinta.
Bapak/Ibu sekalian, imun kita ini akan turun ketika kita sedih, mengeluh, dengan ucapan yang tidak baik yang mana seharusnya kita harus tetap bersyukur, tetapi minimal kita istighfar, mohon ampun dan mohon pertolongan. Maka dalam sebuah hadits disarankan untuk membaca astaghfirullahaladzim innallaha kana buharo yaa hayyu yaa qayyum birahmatika arhamarrahimin. Kemudian orang yang suka membantah ketika disuruh memakai masker juga dapat menurunkan imun, selain itu tabungan yang habis karena banyak di rumah jadi makanan pesan terus, makanya sedekahnya ditambah maka insyaAllah, Allah akan memberikan rezeki-Nya. Lalu, terlalu takut dengan adanya virus ini saat muncul varian baru kemudian ada rasa panik timbul, yang mana seharusnya hal tersebut tidak diperlukan yang terpenting adalah kita sudah antisipasi, salah satunya dengan vaksinasi. Yang terakhir adalah marah-marah karena Rumah Sakit yang penuh dan obat-obatan yang sulit didapatkan itu juga dapat menurunkan imun.
Terapi stress yang penting kita sadar bahwa kejadian virus ini ada, kita instrospeksi diri karena justru ini adalah kesempatan untuk membuang penyakit-penyakit hati, angkuh, iri, dengki, dan sombong ini adalah yang penting mencegah daripada virus ini tetapi kesehatan kita ke depan, insyaAllah kalau kita bisa mengelola penyakit hati ini maka kita tidak mungkin akan terkena diabetes, darah tinggi, penyakit-penyakit degenerative, makan juga tidak usah takut kita biasa saja. Kemudian lakukan perubahan pada sikap, komunikasi, dan action positif. Kesuksesan seseorang itu dapat dilihat dari sikap dan komunikasi seseorang juga action. Sikapnya harus menghargai orang, suka menolong, komunikasi yang banyak memperhatikan orang lain, dan juga banyak berdo’a. Saya senang, peserta webinar ini emosionalnya wellness, dalam keadaan bahagia yang selalu bersyukur karena kita masih diberikan kesehatan, masih bisa bekerja meskipun di rumah, dsb. Pandemi ini dampaknya luar biasa, makanya jangan sampai mengeluh, makanya kita harus bersyukur, bersabar, supaya imunitas kita bisa tetap baik.
Imunitas akan meningkat kalau kita rajin olahraga, badan fit dan fresh, kita mikirnya nggak berat, bekerja pun dengan teknologi tapi juga tetap dengan team work. Kemudian melakukan terapi music itu juga dapat meningkatkan imun kita, kemudian membaca al-qur’an, mendengarkan murrotal itu imunnya pasti meningkat luar biasa. Dan ini terbukti dengan pasien-pasien yang isolasi mandiri. Memakan makanan yang mengandung vitamin dan mineral, kemudian untuk yang tidak terpapar harus menambah vitamin dan mineral sehari sekali. Tetapi bagi yang terpapar itu bisa ditingkatkan 2-3 kali, maka akan lebih cepat pulih, karena memang sel-sel yang bekerja untuk daya tahan tubuh ini supaya bekerja lebih kuat lagi dan tidak lupa kita juga harus fight atau semangat melawan corona, semangat dalam beribadah dan juga berkarya, dan menolong sesama. Lalu bagaimana sikap kita dalam menghadapi kondisi PPKM darurat seperti sekarang ini? Yang pertama adalah sabar, makanya memang garis besarnya secara kita seorang muslim dengan mengucap syukur, sabar, dan sedekah meskipun tak selalu dengan uang, namun bekerja dengan baik, ikhlas, menolong orang dengan senyum berkah yang baik, itu semua termasuk ke dalam sedekah. Kata Rasulullah SAW, semua perbuatan baik yang Allah SWT itu ridha maka termasuk salah satu sedekah. Apalagi dengan stay at home ini adalah kesempatan kita untuk memperbaiki ibadah dan imun kita harus tetap terjaga, di rumah juga harus tetap berjemur, berolahraga, istirahat, makan yang cukup, ditambah susu juga boleh atau minuman-minuman lainnya seperti jahe, dsb itu sangat bagus. Bagi yang WFO maupun WFH, karena kita kan tidak bisa berhenti ya, jika kita berhenti maka fisik kita akan terjadi sarkobenia yakni ototnya mengecil. Kalau kita berhenti mikir, otak kita mengecil, jadi kita tetap bekerja sesuai dengan kondisi dan aturannya, namun dengan happy dan ikhlas. Makanya servicenya harus champion layanan juara, cepat dan akurat yang mampu dipercaya itu layanan sepenuh hati, semangat dan ikhlas. Konsisten dan disiplin protocol kesehatan tidak boleh ditawar, memakai masker double tidak apa-apa. Kalau saya sendiri memakai masker dua ditambah dengan face shield, namun kalau bicara dengan pasien ada penyekatnya lagi jadi rangkap empat. Ikut vaksinasi, terus optimis, dan banyak berdoa. Ini ada juga di dalam al-qur’an surat Al-Baqarah (2:155-156), dan ini doanya “Astaghfirullaah hal ‘adhlim innahu kaana ghoffaaro, yaa hayyu yaa qoyyum, birohmatika astaghiis.” Kemudian memohon ampun dan pertolongan kepada Allah. Selain itu, kita harus tetap stay at home atau tetap di rumah dan menjaga iman dengan beribadah di rumah, banyak berdo’a, dan juga ditambah bersedekah. Dan juga menolong saudara kita, atau mungkin saudara kita itu jelas bisa meningkatkan imun kita. Kemudian ketika di rumah kita juga bisa menjaga imun, menata hati dan pikiran yang positif the power of mind, juga ucapan jangan sampai keluar ucapan yang jelek karena ucapan jelek itu juga doa, jadi itu juga mempengaruhi imun kita. Kemudian melakukan olahraga yang disukai mungkin di halaman dengan berjemur, dan makan juga istirahat yang cukup.
Imun akan meningkat ketika kita patuh terhadap aturan, kita disuruh selama ini untuk melakukan PPKM darurat, ya kita lakukan kita 5M dengan hati dan senang, maka imun akan meningkat. Kemudian sedekah, ketika ada teman kita yang mengabari teman angkatan ada yang sakit, maka kita bantu sebisa mungkin minimal dengan doa, kalau kita ada makanan bisa pakai gojek atau gofood. Seperti pagi ini tadi, ada teman saya yang sudah 3 hari tidak bisa bangun, kemudian langsung saya kirimkan makanan juga obat-obatan, kemudian saya suruh untuk berdoa kepada Allah dan saya beritahu cara-caranya seperti apa. Kemarin juga begitu, kita telemedicine dengan pasien luar yang ada di Bogor, Alhamdulillah kita terus pantau dan kondisinya bisa membaik. Tetapi ada seorang ibu berumuru 80 tahun dan kesukaannya membaca al-qur’an itu relative padahal CT nya rendah berada di angka 10 dan ketika di tes PCR hasilnya juga positif, yang berarti virusnya banyak, namun tidak ada keluhan sama sekali, tidak ada batuk, panas, saturasinya juga masih di angka 96, karena itu tadi kuncinya adalah ketenangan dan ibunya ini tidak macam-macam, waktunya minum obat ya minum, dan apa yang disarankan oleh dokter dilaksanakan dengan baik. Imun akan meningkat ketika kita juga melakukan olahraga dan istirahat, beribadah, doa yang khusyu’ itu semua dapat meningkatkan imun. Jadi bapak/Ibu saudara sekalian di masa pandemic ada 2, bagi yang sehat insyaAllah seperti kita, lalu bagi yang terpapar teman-teman, baik yang sedang isolasi mandiri maupun di Rumah Sakit yang penting tidak panik, tenang, menata hati, menjaga iman, imun, dan mengikuti protokol pengobatan, sabar sambil berdoa. Banyak teman-teman saya yang sudah pulang juga, bagi yang sehat yaa juga tetap happy agar iman, imunnya tetap bagus, dan beraktivitas positif produktif serta optimis. InsyaAllah yang penting kita beramal shaleh, berbuat kebajikan, saling menolong, bergandeng tangan, semangat untuk ikhtiar, kebersamaan, pandemic ini harus diatasi dengan kebersamaan, makanya kita harus memberikan kontribusi melalui vaksinasi, melalui patuh melaksanakan 5M, melalui WFO dengan ikhlas, itu kontribusi yang luar biasa karena ekonominya ya harus tetap bergerak, dan tidak lupa mendoakan. Saya selalu berdoa agar masyarakat Indonesia yang masih terpapar agar segera diberikan kesembuhan dan diangkat penyakitnya, kemudian bagi masyarakat Indonesia yang masih belum disiplin terhadap protocol kesehatan berilah hidayah dan petunjuk-Mu. Karena kita tidak bisa kalau mau marah-marah, hati ini miliknya Allah.
Kemudian juga harus the power of “optimis” yang selalu punya harapan positif, ada semangat berusaha, menambah keyakinan hati kita, makanya kita sama-sama berdoa dan berusaha agar kasusnya ini bisa segera menurun pelan-pelan, dsb. Itu pentingnya kita harus kebersamaan dan gotong royong. Karena kalau tidak bersama-sama akan terjadi pingpong phenomenon, yakni siklus yang bergantian. Nah mudah-mudahan kebersamaan ini harus kita lakukan terus dengan meninggalkan yang lain-lainnya. Mencari inspirasi dan inovasi kita pantang menyerah. Semoga vaksin merah putih pun yang dibuat oleh pakar-pakar Indonesia bisa Allah ridhai untuk segera jadi kita mensupport program vaksinasi di Indonesia. WFO dan WFH maka kita harus tetap happy, ikhlas, dan konsisten terhadap 5M. siapa yang berbuat baik itu untuk dirimu sendiri dan siapa yang berbuat kejahatan itu juga untuk dirimu sendiri. Jadi, terus introspeksi diri, self correction, itu dahsyat sekali. Orang yang paling hebat adalah orang yang mau introspeksi diri, mau menerima kritik dari siapapun, dan mau melakukan perubahan menjadi lebih baik. Jadi bukan waktunya untuk kita saling menyalahkan, kita harus saling support, mengumpulkan yang baik-baik, yang kurang harus kita atasi bersama-sama. Seperti bekerja saja ini ada tiga, professional, proporsional, dan passion. Banyak saya lihat orang mengaku professional, tetapi dalam kehidupan dan pekerjaannya sehari-hari belum professional, omongannya masih negative. Melakukan komunikasi yag efektif yang lebih banyak mendengarkan masukan-masukan dari pimpinan dari teman atau dari bawahan maupun client, siapapun yang substansinya bagus harus kita dengarkan, inilah yang dimaksud SDM unggul yang cerdas, inovatif, mampu bersaing secara global, memiliki rasa nasionalisme yang tinggi, dan high speed. Bapak/Ibu sekalian, harap berhati-hati juga dengan Infodemic. Saya sendiri untuk mengurangi stress, saya mengurangi melihat berita-berita yang belum tentu kebenarannya itu. Dan ini memang saat ini, berita yang benar dan berita yang hoax itu sangat tipis dan sangat sulit untuk dibedakan. Itu merupakan sebuah kecanggihan dari manusia dan teknologinya. Saya pribadi lebih memperbanyak membuka Al-Qur’an dan mengurangi skala dalam melihat atau membaca WhatsApp, untuk menjaga imun dan mendekatkan diri kepada Tuhan, yang mana itu merupakan salah satu bekal yang kita bawa ketika kita akan menghadap kepada Allah SWT. Jadi kalau misalkan ada berita, dilihat dulu siapa yang buat, apa yang menjadi sumber informasi, darimana asalnya, mengapa anda membagikan ini, dan kapan diterbitkannya. Ada berita-berita yang baik, ya itu yang kita ambil agar kita banyak berdzikir, banyak menolong orang, sedekah, dsb. Terutama ketika mendapatkan info terkait saudara kita yang membutuhkan pertolongan itu merupakan ladang bagi kita, karena Allah mengatakan “Kalau kamu ingin membalas atas nikmat yang sudah aku berikan, balaslah melalui orang-orang yang membutuhkan pertolongan.” SDM yang cerdas tidak hanya pandai, orang sukses dengan banyak title itu bukan jaminan, karena sukses itu akhlak, attitude, mind, speaking, good feeling, good exam. Banyak orang pandai tapi tidak cerdas, ada orang pandai, cerdas, namun belum memakai hati, ada orang pandai, cerdas, pakai hati, tapi belum visioner, ada orang pandai, cerdas, visioner, tapi belum high speed.
The power of personality ini penting, dengan Allah dengan Tuhannya tidak pernah lupa. Good mind yang memandang seseorang dari sisi positifnya, pandemi ini tidak selalu jelek, akan ada hikmah dibaliknya, salah satu hal adalah kita harus introspeksi diri, kita latihan sabar, kita makin kuat dengan cobaan yang sangat dahsyat ini, kemudian kita solidaritas, rasa kepedulian kita meningkat, dan yang penting safety and healthy, kebersihan dan kesehatan menjadi hal yang utama yang mungkin sering kita remehkan. Good frame thinking, kabar yang sekiranya buruk tidak akan saya share namun kabar yang sekiranya baik dan dapat memperbaik keadaan pandemi ini maka akan saya sebarkan. Untuk dapat mengatasi pandemic ini kita harus disiplin protocol kesehatan, vaksinasi, dan 3T (Testing, Tracing, Tresting). Alhamdulillah 3T ini meningkat terus, yang harusnya ini bersifat konsisten yang mudah-mudahan bisa kita jaga bersama-sama. Disiplin protocol kesehatan tidak boleh ditawar, vaksinasi sedang berjalan. Kalau sudah divaksin jangan buru-buru untuk kemudian tidak mematuhi protokol kesehatan. Justru setelah divaksin kita harus semakin konsisten untuk tetap disiplin terhadap protokol kesehatan, supaya kita bisa bekerja positif dan produktif. Lalu bagaimana setelah divaksin? Alhamdulillah bisa tambah sehat, lebih tenang, dan memberi kontribusi terhadap herd immunity. Bersyukurlah karena meskipun kita sedang diuji oleh Tuhan selama 2 tahun ini, tetapi nikmat dari Tuhan akan selalu lebih besar, makanya jangan mengeluh. Nikmat sehat fisik yang bisa berolahraga dan bekerja, sehat secara psikologis dan sosial yang dapat berkomunikasi secara kultural memiliki teman, secara spiritual yang masih bisa beribadah.ini harus tetap dijaga, harus balance harus seimbang. Namun kita tidak hanya memikirkan diri sendiri saja, mudah-mudahan kita juga sehat keluarganya, ini yang lebih penting. Makanya ketika kita pulang dari kantor harus tetap protocol, baju langsung dicuci. Saya juga begitu, melepas baju di luar dan langsung dicuci yang mana ini dilakukan demi keluarga, apalagi saya dari Rumah Sakit. Sehat lingkungan juga di sekitar kita yang mana ketika di sekitar kita ada yang terpapar maka harus ditolong supaya tenang, makanan-makanan harus kita supply, hal ini sangat membantu dalam recovery karena dia tenang dan fokus pada pengobatan untuk menjaga imun, keluarga, dan semua juga dijaga, juga yang sehat secara finansialnya. Semoga PT PAL kedepannya yang tadi saya lihat kemajuan-kemajuannya semoga berkah. Selalu bertambah kebaikannya, produksi juga lancar, karyawan-karyawannya sehat semuanya, dan semuanya bisa berjalan dengan baik sesuai dengan target masing-masing. Dan sehat ini harus dijaga dengan 5E (Emotional Detoxs, penyakit hati ini harus dihilangkan, ini yang berbahaya contohnya orang diabetes dan darah tinggi, itu suka marah-marah, padahal dia tidak punya hak untuk memarahi orang lain, karena semuanya milik Allah SWT terhadap anak atau siapapun tidak boleh marah-marah. Jadi emotional detoxs ini penting dengan cara istighfar, berdzikir, dan berbuat kebaikan.Kemudian Eating Well jadi makan itu tidak usah milih-milih apalagi kondisi seperti pandemic ini, tidak boleh makan ini itu dll, jangan. Yang penting meniru Rasulullah SAW yang makan pada waktu lapar dan berhenti sebelum kenyang, jangan berlebihan. Kemudian Exercise, melakukan olahraga dimana ketika porsi makan kita terhitung banyak, maka kapasitas olahraganya juga harus ditambah. Enjoy life, bagaimana cara kita menikmati hidup. Yang terakhir, Empathy social, ini paling dahsyat, makanya jangan pelit. Makanya mencoba menolong orang lain seperti yang terdampak pandemic, yang terkena PHK, dan lain sebagainya.
Pandemic Fatique, dimana kasus yang masih tinggi yang menyebabkan multiple stressing, hingga mengakibatkan adanya kelelahan pada tubuh, sampai dapat menimbulkan pandemic frustration. Tetapi semoga kita tidak mengalami pandemic frustration ya, maka dari itu dengan adanya Covid Rangers ini harus kita tingkatkan lagi, kita bergandeng tangan lagi, sehingga dapat membuat cepat recovery teman-teman kita yang sedang sakit. Yang di Rumah Sakit agar bisa segera pulang, kemudian isoman sebentar lalu kuat lagi, dan ingatkan tetap disiplin protocol kesehatan tetap harus berlaku. Mengubah introspeksi diri menjadi percaya diri, dan menimbulkan rasa semangat, optimis, dan mudah-mudahan kita tetap sukses. Sukses bisa sehat, sukses kita melawan pandemi ini, dan sukses perusahaan PT PAL. Ada banyak hikmah pandemic, meskipun kita awalnya terkaget-kaget namun adakalanya pandemic ini menghasilkan hikmah seperti semakin introspeksi diri, latihan sabar, makin kuat, meningkatkan solidaritas, dan safety 7 healthy. Yang penting kita selalu menjaga diri, memperbaiki hubungan dengan Allah, dan berbagi dengan sesama, juga terus ikhtiar maksimal sambil mengharap ridha akan kesembuhan dan ridha akan keselamatan. Kemudian membaca doa agar diberikan kesembuhan, doa agar selamat, lalu membaca doa keluar rumah, juga doa agar dicintai Allah SWT agar semua keinginannya insyaAllah dikabulkan, doa mudah-mudahan dilapangkan rejekinya, doa agar kita diberikan keberkahan. Kata Rasulullah SAW, “Sebaik-baiknya perkara adalah yang ‘ajeg’ meskipun sedikit”. Kekuatan doa itu dari Allah, makanya kita harus berusaha dengan minum obat, tenang, mendekat kepada Allah, dan pasrah kepada Allah SWT. Modal di masa pandemic kita harus aman, kemudian imun, lalu iman ini penting ini memohon perlindungan kepada Allah SWT. Lalu juga kreatif, inovatif, dan produktif harus tetap. Dan sekali lagi gotong royong itu adalah kekuatan yang luar biasa. Ini pengalaman yang dirawat di rumah, baik itu di Jakarta, Bogor, Surabaya, atau manapun. Yang penting tidak panik, karena kalau panic maka kita nanti akan stress sehingga dapat menyebabkan imun kita menurun, kalau kita tenang insyaAllah aman. Lalu minum air putih hangat, karena suasana virus kalau tubuh kita hangat itu tidak berani berkembang, cuman masalahnya iklim kita sekarang ini iklim menggigil, kalau bisa kita mandi dengan air hangat, minum juga pakai air hangat, dan menghirup minyak kayu putih itu tubuhnya juga akan hangat, maka virusnya tidak akan berani berkembang. Kemudian minum obat-obatan, beribadah dengan khusyu’, berdoa dan mendengarkan murrotal, berjemur sinar matahari pagi, bersabar sambil monitor saturasi oksigen jangan sampai di bawah 80 maka berhati-hatilah, di bawah 90 saja sudah harus berhati-hati, kemudian sedekah itu hal yang paling dahsyat entah ke yatim piatu atau siapapun, karena hal tersebut sangat membantu dalam penyembuhan kita, posisi tidur yang tengkurap agar lendir yang ada di hidung ini bisa keluar, karena ini kan lendirnya kental yam aka diencerkan dengan air hangat, dan minum obat-obatan, sehingga nafasnya juga akan lebih enteng. Selain itu, juga dapat dilakukan dengan menarik nafas kemudian membaca subhanallah 3x, dan ketika lepas nafas membaca Alhamdulillah 3x. karena virus ini menyerang ke berbagai organ, seperti teman saya yang diserang di bagian otaknya akhirnya ia sering lupa, ada juga yang lututnya sulit digunakan untuk jalan, dan lain sebagainya. Tergantung organ mana yang lemah, makanya kita harus kuatkan semuanya. Ketika membaca subhanallah dan Alhamdulillah harus menggunakan suara lantang dan juga disertai dengan gerakan motorik, karena dari hal tersebut berjuta-juta sel dapat mengeluarkan efek positif. Makanya jadi orang jangan sering berdiam diri saja, karena akan menimbulkan penyakit biasanya kanker dan jantung. Tetapi kalau orang yang sering berbicara, semuanya dikomentari itu bisa mengakibatkan penyakit stroke, karena omongnya banyak. Itu ciri-ciri orang stress yak arena omongnya banyak, diam juga stress. Makanya Rasulullah mengajari untuk tenang, kalau ada kesulitan engkau pasti akan ditolong sama Allah kalau kau melakukan semua ini, seperti mencintai dan memakmurkan masjid, sholat malam tahajud, rajin bersedekah, ringan tangan dan suka menolong, banyak membaca sholawat, dan setiap kali berwudhu supaya kita tetap suci. Sholat tahajud itu bagus sekali karena sebenarnya sholat malam itu dapat mendekatkan diri kepada Tuhanmu, dan menghapus segala perkara yang jelek, menjaga diri dari dosa, dan mengusir penyakit dari tubuh.
Bapak/Ibu saudara sekalian, yang harus kita waspadai adalah jangan suudzon kita harus khusnudzon atau berprasangka baik agar imun kita tetap terjaga, jangan mengeluh harus bersyukur atau minimal istighfar, jangan meremehkan, dan jangan putus asa. Ayo kita berjuang bersama-sama! Tingkatkan terus sinergi, kolaborasi dan sinkronisasi untuk mencapai kesuksesan bersama. Keluarga besar PT PAL haru bermental baja, harus semangat, harus tahan banting. Setuju? Ayo hati gembira, imun meningkat, jangan menyerah, tetap kompak dan terus berkarya! Yuk kita action positif, memandang sesuatu maupun seseorang selalu dari sisi positifnya, sejelek-jeleknya orang pasti dia punya kebaikan, dan sebaik-baiknya orang maka pasti dia memiliki kejelekan. Namun ayo mari yang baik kita kumpulkan dan yang jelek kita atasi bersama-sama. Dan jangan lupa selalu berdoa, dan doa adalah senjata daripada orang mukmin, doa yang banyak sekali bisa dibaca di masa pandemic ini. Berdoa itu selain untuk menjaga imun tetapi kita juga yakin kepada Allah dan setiap doa kita kalau kita ikhlas mudah-mudahan Allah bisa mengabulkan. Semoga pandemic ini bisa kita lalui dengan sebaik-baiknya, vaksinasi berjalan lancar, dan kita bisa bekerja kembali, dan kita bisa mengejar ketertinggalan kita sehingga kita semua Indonesia tetap sehat, tetap tangguh, dan bisa maju ke depan. Terima kasih, mohon maaf atas segala kekurangannya, billahi taufik wal hidayah, wassalamualaikum wr.wb. Salam sehat dan salam tangguh!
Dhieva Dhidan Irawan
Baik terima kasih bapak Agus, salam sehat dan salam tangguh! Kalau boleh kita rangkum sedikit dari penjelasan bapak tadi bahwa kunci utama menjaga kesehatan mental adalah happy, ikhlas, konsisten 5M. Karena kesehatan hati itu penting sekali, dan mendukung imunitas yang terutama bahagia.
dr. Agus Ali Fauzi
Yang penting penyakit hatinya harus dihilangkan dulu
Dhieva Dhidan Irawan
Iya, bagian dari dalam diri dulu ya bapak
dr. Agus Ali Fauzi
Iya iya, iri, dengki, sombong, dan lain sebagainya itu harus dihilangkan dulu. Baru mentalnya bersih kemudian diisi dengan berpikir positif, optimis, dan lain sebagainya.
Dhieva Dhidan Irawan
Baik baik, hati yang bersih, action positif, rajin beribadah.
dr. Agus Ali Fauzi
Iya iya oke
Dhieva Dhidan Irawan
Baik bapak selanjutnya kami akan masuk ke sesi diskusi ya bapak. Tanya jawab, untuk rekan-rekan mungkin bisa raise hand atau yang sudah menulis di room chat pertanyaan-pertanyaan. Kami langsung himbau saja bisa raise hand, mungkin dari co-host bisa mengarahkan ya. Baik ini ada pertanyaan bapak dari Bapak Heri dari Divisi Supply Chain, mungkin bisa langsung saja bapak untuk mengaktifkan audionya, silahkan. Co-host bisa diarahkan, ya. Bapak Heri silahkan. Bapak Heri? Masih bergabung atau tidak? Kalau begitu kami lompati dulu
dr. Agus Ali Fauzi
Ada pertanyaan tadi untuk minum air degan itu boleh atau tidak ya? Jawabannya tidak apa-apa bagus satu minggu sekali, karena air degan itu sama dengan cairan infus, ya. Jadi elektrolit itu sangat penting untuk kesehatan kita. Cuma jangan sering-sering, karena kalau sering-sering bisa mengganggu ginjal kita karena berat elektrolitnya. Jadi kalau seminggu sekali kulit kita semakin halus, makin bagus ya. Kalau ibu-ibu yam akin cantik, ya. Jadi boleh kalau satu minggu sekali. Banyak teman-teman sekarang yang satu minggu sekali minum itu. Ya, baik sekali untuk kesehatan. Silahkan pak Heri monggo, sehat pak Heri?
Dhieva Dhidan Irawan
Mungkin bisa saya bacakan saja ya, pak.
dr. Agus Ali Fauzi
Iya
Dhieva Dhidan Irawan
Baik, pertanyaan yang pertama, ijin bertanya, cara menurunkan kolesterol dan asam urat dengan cara apa yang baik? Pertama kalau minum obat, kira-kira obat apa ya? Kedua, kalau dengan sayur-sayuran dengan sayur apa? Yang ketiga, olahraga jenis apa? Jadi olahraganya itu jenis apa, begitu bapak, silahkan dijawab.
dr. Agus Ali Fauzi
Dari kolesterol itu nomor satu itu dari pikiran dan kelelahan. Sekali lagi kuncinya stress, kalau tidak stress, maka hormone korpisol dalam tubuh itu akan meningkat hormone korpisol itu yang merubah daripada sel-sel semua metabolism itu bisa amburadul semuanya, bisa muncul semuanya dari beban yang tinggi. Makanya nomor satu itu mengelola hati dulu, hatinya dikelola dulu, dengan cara apa? Dengan cara mendekatkan diri kepada Tuhan, kemudian baru kalau terpaksa masih bandel. Kolesterol itu ada macam-macam seperti HDL, LDL, trigliserin, dan kolesterol total. Empat itu tidak bisa dipisahkan, HDL itu lemak baik, nah lemak baik itu misalkan dengan olahraga, dengan hati yang senang atau happy, banyak senyum itu HDL akan naik. Maka LDL ini akan turun sendiri. Jadi jangan sedikir-sedikit obat, karena obat itu efek dininya mengganggu tubuh kita juga. Kalau kita bisa ketergantungan. Yang penting alami dulu, minum air putih, olahraga yang meningkatkan mood jadi senang endoktrinnya akan meningkat maka otomatis metabolisme akan bekerja dengan baik jadi kalau toh terpaksa pakai obat, ya pakai obat-obatan yang ringan dulu. Asam urat itu adalah bakat, tapi kalau kita makannya berlebihan itu juga dapat beresiko, makanya kita harus secukupnya. Jangan lupa asam urat itu tidak bisa diremehkan. Jadi kolesterol itu empat, asam urat itu harus gandengan, jadi harus dicek semua. Apalagi kalau ada diabetesnya, tambah harus kompleks lagi jadi menata hati, menata lifestyle kita, dengan kita olahraga yang cukup olahraga yang baik, makan sayur dan buah-buahan. Misalkan sayur-sayuran yang dapat menurunkan kolesterol ya manisa, sangat baik untuk menurunkan kolesterol. Bisa dikukus atau langsung dimakan. Kalau misal dikukus, ambil yang kecil-kecil lalu dimakan sehari sekali. Kalau 2 kali itu malah akan anjlok nanti, jadi 1 saja. Nanti akan terasa di badan enak, kalau badan sudah terasa enak berarti sudah bagus. Kalau kolesterol tinggi biasanya pundak capek, terus badan terasa tidak enak. Ya itu tadi nomor 1 jangan ada dendam, jangan ada sakit hati terhadap teman, istri, suami atau anak, itu harus dihilangkan dulu. Belajarlah kita memaafkan kesalahan orang lain, itu kuncinya. Baru pakai obat-obatan yang ringan saja. Begitu pak, ya.
Dhieva Dhidan Irawan
Baik, sudah terjawab ya bapak Heri. Untuk pertanyaan selanjutnya kepada dr. Agus ini ada dari bapak Wiyono Komojoyo, mohon info seberapa efektif obat-obatan selsaflufir atau selkamifir hifermektin, vitamin D3, multivitamin, vitamin C, dan E untuk menyembuhkan penderita yang terpapar Covid? Lalu bagaimana caranya untuk mendapatkan obat tersebut? Apakah dengan resep dokter? Seperti itu bapak, monggo silahkan.
dr. Agus Ali Fauzi
Biasanya yang resep dokter itu antibiotic, dan obat-obatan antivirus itu harus melalui resep dokter. Tetapi kalau vitamin-vitamin seperti itu saya kira bisa beli di apotik. Itu semua untuk memperkuat sistem imun tadi, sel-sel daya tahan tubuh. Jadi, imun kalau kuat tapi sirelotnya tinggi itu tetap bisa masuk. Tapi virusnya tidak banyak, dan daya tahan tubuhnya kuat dia tidak bisa masuk, dia bisa kuat. Jadi makanya kalau yang merasa sehat, sedang minum obat-obatan pun tetap harus disiplin protocol kesehatan, karena saat ini dengan kasus yang begitu banyak, apalagi kita bertemu dengan anak muda yang OTG, sirelotnya tinggi itu bisa lebih beresiko. Jadi hati-hati. Kemudian tadi ada poka, wedang apa itu, itu sangat bagus, itu kan membuat kita hangat yang sama seperti minyak kayu putih. Jadi memacu sel-sel daya tahan tubuh kita untuk bekerja lebih baik lagi. Jadi gitu, segar kalau pakai poka, wedang jahe, pasti badan terasa enak. Boleh, silahkan.
Dhieva Dhidan Irawan
Baik, pak Wiyono apakah sudah terjawab? Boleh on mic bapak. Sepertinya sudah, ya. Lanjut ke pertanyaan berikutnya, baru-baru ini yang lagi ngehits ini bapak, saat ini pertanyaan dari bapak Suparno, saat ini marak susu bear brand untuk meningkatkan imun disaat pandemic saat ini? Benarkah demikian?
dr. Agus Ali Fauzi
Baguslah, bukan susu bear brand saja, susu yang murni itu saja bagus. Susu apa saja itu untuk nutrisi kita, ya. Nutrisinya makin baik, maka sel-sel untuk daya tahan tubuhnya akan lebih baik. Kalau dia sedang sakit maka akan mempercepat penyembuhan. Tapi kalau dia sehat, itu bisa meningkatkan daya tahan tubuh, silahkan bagus sekali.
Dhieva Dhidan Irawan
Baik, selanjutnya ini ada pertanyaan dari pak Bambang Kadiv, silahkan bapak on mic. Bisa langsung bertanya.
Kadiv Kam & K3LH PT PAL (Pak Bambang)
Selamat siang pak agus
dr. Agus Ali Fauzi
Pak bambang, sehat pak bambang?
Kadiv Kam & K3LH PT PAL (Pak Bambang)
Alhamdulillah sehat
dr. Agus Ali Fauzi
Alhamdulillah, nggih monggo pak bambang
Kadiv Kam & K3LH PT PAL (Pak Bambang)
Ini pak kami kemarin siang jari-jari ini mulai kesemutan, kemudian malamnya sudah mulai kebas, saya lihat sebabnya kok waduh banyak sekali. Kira-kira saya harus ke dokter apa ini pak?
dr. Agus Ali Fauzi
Jadi, semoga tidak ya pak ya semoga tidak. Itu sudah murni mungkin bapak kolesterolnya tinggi, tensinya hati-hati dilihat berapa, kalau tensinya tinggi itu awal-awal dari gejala stroke. Jadi kalau misalnya saraf aja. Tapi bapak tidak usah khawatir dan cemas dulu. Yang penting kalau pernah minum obat-obatan biasanya, ya sudah diminum saja. Tetapi kalau belum, ya periksa ke dokter dulu, namanya TIA. Tapi yang penting tenang dulu, itu sudah bagus. TIA merupakan tanda-tanda dimana pembuluh darah yang menggumpal sehingga aliran disitu bisa berkurang sehingga bisa menimbulkan keluhan-keluhan seperti kesemutan, kebas, dan lain sebagainya. Mudah-mudahan kalau segera diperiksa, ke dokter umum atau ke dokter spesialis saraf langsung insyaAllah sudah baguslah. Setelah nanti sudah normal bagus, coba dilihat hasil-hasil lab nya itu, apa kira-kira yang tidak normal. Kalau semuanya normal, ya mungkin dari pikiran yang tidak, targetnya yang terlalu tinggi mungkin, jadi diturunkan atau kita kejar target itu sama-sama jangan mikir sendiri. Mungkin kalau bapak ada sikap-sikap egois, yang perfeksionis, itu supaya diperbaiki. Kita harus bekerja secara tim, ya gitu saja. Jadi, ambisi itu bagus tetapi ambisius itu sangat berbahaya. Itu tadi kortisolnya segera meningkat, itu yang membuat cepat jadi stress, kelelahan, mungkin bapak kurang istirahat, ya bisa. Semoga bapak Bambang sehat lagi, insyaAllah tidak apa-apa, kalau hasil dari periksanya dapat obat ini itu mau sms atau WhatsApp saya silahkan, nanti nomornya minta kepada panitia, saya support. Tapi minimal periksa, pak. Mudah-mudahan tidak apa-apa, ya dan mudah-mudahan bisa sehat lagi.
Kadiv Kam & K3LH PT PAL (Pak Bambang)
Iya iya, terima kasih pak Agus
dr. Agus Ali Fauzi
Sama-sama pak Bambang, minum air putih pak jangan lupa.
Kadiv Kam & K3LH PT PAL (Pak Bambang)
Siap
Dhieva Dhidan Irawan
Baik selanjutnya ada pertanyaan lagi bapak dari Bagus Ibrahim, boleh langsung on mic dan on cam, silahkan bisa langsung bertanya kepada bapak dr. Agus. Kepada bapak Bagus Ibrahim, silahkan atau mau saya bacakan saja? Saya bacakan saja ya kalau begitu. Jadi dokter, apakah rapid antigen itu efektif? Ada kasus tes PCR sama rapid antigen beda sehari tapi hasilnya beda. Terima kasih. Begitu, silahkan bapak.
dr. Agus Ali Fauzi
Jadi standart kalau untuk Covid ini ya PCR, cuman intinya kalau rapid antigen itu bisa menyaring dulu dia terpapar virus atau tidak. Jadi, kalau misalkan itu hasilnya positif maka harus ditindaklanjuti dengan PCR. Bisa juga PCR nya negative. Jadi, rapid test nya positif itu dikhawatirkan dia menularkan ke yang lain, kalau itu memang positif, virus Covid itu yang ditakutkan membahayakan penyebarannya. Sehingga rapid antigen itu untuk menyaring saja, tapi kalau itu positif harus ditindaklanjuti untuk PCR. Karena standartnya adalah PCR.
Dhieva Dhidan Irawan
Baik, terima kasih. Selanjutnya masih ada pertanyaan lagi dari Bapak Darta. Silahkan bapak on cam dan on audionya. Atau mau dibacakan saja?
dr. Agus Ali Fauzi
Bapak Berta?
Dhieva Dhidan Irawan
Bapak Darta
dr. Agus Ali Fauzi
Bapak Darta, nggih.
Dhieva Dhidan Irawan
Co-host silahkan untuk dijadikan panelis, ya. Kepada Bapak Darta? Baik sepertinya saya bacakan saja, ya. Pertanyaannya, ijin bertanya dok, kenapa negara tropis seperti Indonesia penyebaran Covid-nya sangat menakutkan? Sedangkan negara yang bercuaca dingin yang sangat cepat penyebarannya malah tidak menakutkan? Apakah yang menjadi penyebabnya sehingga penyebaran Covid ini di Indonesia sangat menakutkan? Silahkan
dr. Agus Ali Fauzi
Artinya virus ini dengan panas tidak begitu anu, ya. Ya itu mungkin orang-orangnya sendiri. Orang-orangnya memang bermacam-macamlah. Makanya kita harus yaa apa ya tidak gampang mengelola Indonesia ini ya. SDM nya ada yang nurut yang satunya sudah diam di rumah, yang lainnya keluar jalan-jalan tidak memakai masker, ngobrol-ngobrol, dan lain sebagainya. Jadi makin banyak kasusnya, virus ini makin mutasi, makin cepat berkembang, makanya pergerakan ini harus ditahan dulu. Pergerakan ini ditahan, yang sakit segera diobati, nah itu baru bisa mengatasi, ya. Jadi memang dilemma. Tapi mudah-mudahanlah dengan kesadaran kita keluar kalau memang ada kepentingan dan cepat kembali untuk tetap disiplin dengan protocol kesehatan itu saya kira baik. Jadi, kita masing-masing individu harus tidak usah saling menyalahkan, tapi harus saling memberi support. Edukasi ini penting, kesedihan terbesar adalah ketidaktahuan, kebahagiaan terbesar adalah memberikan informasi, pengetahuan kepada orang lain, dan itu amalan utama. Yang kedua keteladanan, keteladanan dari siapapun masing-masing orang itu kan pemimpin. Saya mengharapkan ibu-ibu terutama, karena ibu-ibu itu memberi contoh, ibu-ibu baik itu banyak yang sukses. Karena ibu itu ya gimana ya, ikhlas, dia rajin, dan lain sebagainya. Tapi kalau emak-emak ini yang ngajak keluar, terus main, nah itu yang berbahaya. Tapi memang ya tidak bisa menyalahkan juga karena di rumah juga sekian lamanya, hampir 1,5 tahun lebih. Orang kita di rumah, apalagi anak-anak belum sekolah, dan lain sebagainya itu berat sekali. Jadi akan mendatangkan multiple stressing. Makanya kita harus berdoa, bersama-sama selalu mengingatkan tidak apa-apa, tidak ada bosen-bosennya untuk kita saling mengingatkan demi kebaikan bersama. Setiap kalau ada yang sakit, entah anak kita atau orang tua, dan lain sebagainya, itu kita sendiri yang susah. Kadang-kadang orang yang ngeyelan itu kadang belum merasakan. Kalau saya sering mendampingi itu susahnya bukan main, anaknya sampai nangis dan lain sebagainya. Jadi itulah, SDM kita marilah SDM kita yang mudah-mudahan baik hatinya, pikirannya positif, ucapannya baik, action juga bagus semua. Itu tanggung jawab kita bersama semua. Kita mulai dari diri kita, keluarga kita, lingkungan kita, tempat bekerja kita, dan masyarakat kita semua. Semoga bisa semuanya.
Dhieva Dhidan Irawan
Baik, sepertinya ini sudah ada Bapak Darta mau menanggapi pertanyaan dari dr.Agus
Dharta JR Sumut
Tidak tidak, terima kasih, dok informasinya.
dr. Agus Ali Fauzi
Halo halo bapak Darta, sehat pak Dharta?
Dharta JR Sumut
Sehat, Alhamdulillah dok.
dr. Agus Ali Fauzi
Iya iya iya
Dhieva Dhidan Irawan
Baik, pertanyaan selanjutnya dari Joza, silahkan. Boleh on mic.
dr. Agus Ali Fauzi
Silahkan mas Joza
Dhieva Dhidan Irawan
Silahkan. Audionya belum terdengar ya, mas Joza. Suaranya belum terdengar.
dr. Agus Ali Fauzi
Belum belum terdengar, dibantu host-nya.
Dhieva Dhidan Irawan
Co-host mungkin bisa mengarahkan.
Mujizat Alam
Mic di hpnya atau mungkin mic di laptopnya mungkin
Dhieva Dhidan Irawan
Mas Joza atau mungkin bisa dibacakan saja, ya?
dr. Agus Ali Fauzi
Dibacakan saja, mbak
Dhieva Dhidan Irawan
Baik, sebentar pertanyaannya tadi……
dr. Agus Ali Fauzi
Jadi ini penyitas Covid belakangan lambungnya sering tidak enak. Diobati aja ya mas lambungnya yang ringan itu dengan Omeprasol 2×1 yang bisa ditambahi sukralofat. Tapi yang pengen cepet mukosta sama nexium, ya. Dan jangan lupa obat penenangnya anti cemas itu yang penting, ya. Karena pemicunya adalah kecemasan, itu aja. Jadi kecemasan itu asam lambungnya meningkat dan tebal, dinding lambungnya itu menurun pertahanannya. Dua-duanya harus diobati, satu asam lambungnya dinetralisir dengan obat-obatan, kemudian ketenangannya dengan kita mendekatkan diri kepada Tuhan dan lain sebagainya, ya begitu. Jadi ada tiga obatnya ditambahi obat anti cemasnya juga, supaya lebih tenang dan lebih cepat.
Dhieva Dhidan Irawan
Baik, sedikit mengulang pertanyaan mas Joza tadi, ini pertanyaannya, mohon ijin bertanya apakah imun dihasilkan oleh tubuh setiap usia berbeda? Terima kasih.
dr. Agus Ali Fauzi
Sistem imun itu satu adalah individual, masing-masing orang berbeda. Kedua adalah spesifik, jadi orang yang badannya besar belum tentu imunnya kuat, kalo dia banyak pikiran, dia stressnya tinggi, dia temperamental, dan lain sebagainya, itu tidak menjamin kalau imunnya akan bagus. Maka imun ini bisa dari dalam dan bisa dari luar. Kalau satu vaksinasi itu karena disupport dari luar, kalo dari dalam itu karakternya dia, orangnya tidak pernah tersinggung, dia orang yang memaafkan, dia orang yang selalu bersyukur, dia selalu menolong orang lain, itu jelas imunnya akan berubah. Jadi masing-masing orang berbeda-beda, makanya tidak menjamin ada anak-anak masih muda bisa terkena bisa cepat meninggal. Ada juga yang usia tua 80 tahun ya Alhamdulillah selamat, padahal dia ada komorbid. Jadi sangat spesifik, sangat individualis imun ini. Makanya sangat terpengaruh oleh mental kita, kalau kita gupuhan, bingungan, itu turun imun kita. Makanya kita harus menykapinya dengan belajar berpikir positif, belajar dewasa, dan lain sebagainya itu membuat imun kita akan semakin baik semakin kuat. Terutama memaafkan dan banyak bersedekah itu luar biasa, menolong orang. Kata Rasulullah sedekah itu dekat dengan manusia, dekat dengan malaikat, dekat dengan Allah, dan dekat dengan syurga. Makanya social intelligent itu tertinggi, dia kalau bekerja suka menolong orang temennya yang lain. Bukan yang itu pekerjaanmu dan ini pekerjaanmu, bukan. Kita satu tim makanya kita bekerja ada 3, team work, networking, dan innovation. Membicarakan orang lain itu menurunkan imun juga, small mind, discuss people, pikiran licik membicarakan orang lain, average mind discuss event pikiran kita membicarakan teman yang membutuhkan pertolongan bagaimana kita menolongnya. Tapi saya harapkan keluarga besar PT PAL ini great mind, discuss idea bagaimana kita sehat, bagaimana kita yang sakit agar segera sembuh, bagaimana kita maju ke depan, bagaimana kita tetap produktif, dan bagaimana kita bisa bersaing dengan yang lain. Itu, mas Joza. Sukses! Semangat! Sayang tidak bisa kontak itu karena ada trouble dihpnya, gapapa. Sukses mas Joza, Sehat!
Dhieva Dhidan Irawan
Baik, selanjutnya ini ada pertanyaan bapak dari teman-teman kami dari Papua yaitu dari Batuni, dari Rademta Maria, silahkan untuk on mic dan on cam. Silahkan Rademta Maria. Sepertinya kita lompati dulu, kita beralih ke pak Koko HCM, silahkan bapak untuk on mic langsung.
Koko HCM PAL
Dibacakan aja, mbak. Mohon ijin
Dhieva Dhidan Irawan
Baik, siap bapak. Pertanyaan dari pak Koko, apakah ada harapan seperti yang terjadi di negara Singapura bahwa Covid-19 ini dianggap sebagai penyakit biasa? Seperti influenza dan lain-lain. Sehingga dapat hidup berdampingan dengan yang lain dan tidak memperlakukan istimewa. Mohon komentar dari dokter Agus
dr. Agus Ali Fauzi
Sepertinya bisa, jadi langkah pertama kita harus bersama-sama bisa menurunkan kasus ini sekecil mungkin, sambil parallel dengan vaksinasi yang sedang berjalan, herd immunity itu nanti. Sehingga pandemic ini akan nanti kalau memang flu itu kan setiap musim, terutama pergantian musim pasti ada terus. Jadi endemic dan kita sudah punya antibodi, sehingga kalau toh ada yang terpapar biasanya turunannya hanya anak muda, ya. Tapi kalau dengan virus yang baru ini yang bisa menyebabkan pneumonia itu salah satu penyakit paru-paru yang berat, ya. Kalau kita belum punya imunisasi ya kita bia fatal, itu intinya. InsyaAllah bisa pak, nah cuma masalahnya kita ini kan negaranya beda dengan negara lain, ya banyak kepualauan, makanya harus serentak, makanya tergantung pelaksana daripada pimpinan-pimpinan yang ada di daerah. Kalau strike untuk melaksanakan terus, contoh kasus sementara di Jawa ini yang banyak, tapi Sumatra dan Kalimantan itu, tapi kalau kita tetap apa strike nya sama-sama sehingga kasusnya belum betul-betul minim di semua tempat, itu bisa tercapai. Takutnya nanti kalau pulau ini bisa baik, teratasi, imunisasi sudah bagus, dan lain sebagainya. Kemudian ganti yang lain muncul lagi la bisa bergantian seperti itu, ya. Kalau negara lain mungkin kan satu daratan. Kalau kita ini pulaunya beribu-ribu, manusianya juga beraneka ragam, dan lain sebagainya. Semoga kita menyadari rasa kebersamaan ini harus kita tingkatkan terus, gotong royong, sambil saling berdoa, dan patuh kepada aturan-aturan yang sudah ditetapkan itu. Mudah-mudahan bisa pak Koko tetap optimis saja ya. Makanya diawali dari diri kita, keluarga kita, lingkungan kitatempat kita bekerja, terus melebar terus, mudah-mudahan bisa semuanya seperti itu.
Koko HCM PAL
Terima kasih bapak dr. Agus
dr. Agus Ali Fauzi
Sama-sama pak Koko, salam sehat
Koko HCM PAL
Siap
Dhieva Dhidan Irawan
Baik selanjutnya kembali ke Rademta, bisa on mic dan on cam untuk bertanya, silahkan.
dr. Agus Ali Fauzi
Papua ya ini, ya?
Dhieva Dhidan Irawan
Iya dari Papua pak dari Batuni
dr. Agus Ali Fauzi
Silahkan
Dhieva Dhidan Irawan
Silahkan
dr. Agus Ali Fauzi
Rademta itu sudah keluar itu
Dhieva Dhidan Irawan
Iya, Rademta Maria?
dr. Agus Ali Fauzi
Rademta Maria?
Dhieva Dhidan Irawan
Nah, silahkan kakak. Masih di mute kakak audionya
dr. Agus Ali Fauzi
Masih di mute
Rademta Maria
Oiya, sori pak
dr. Agus Ali Fauzi
Iya, sehat ya mbak Rademta?
Rademta Maria
Sehat selalu, pak
dr. Agus Ali Fauzi
Posisi di Papua ini?
Rademta Maria
Saya di Jawa pak, di Surabaya
dr. Agus Ali Fauzi
Oiya, oke. Gimana?
Rademta Maria
Saya ingin bertanya pak tentang susu beruang, kan lagi booming itu ya. Susu beruang itu dia bisa mematikan virus corona. Jadi mohon pendapatnya dari bapak, apakah betul?
dr. Agus Ali Fauzi
Hehe, mbak, ini yang namanya hoax itu ya gitu itu, makanya hati-hati. Sampai sekarang belum ada yang obat yang pasti untuk virus corona itu belum ada ya. Karena dinyatakan obat itu kalau ada penelitian uji klinisnya. Jadi semua itu untuk mensupport aja ya, itu untuk memacu daripada kesehatan kita, daya tahan tubuh kita, tapi kalau spesifik untuk covid itu belum ada, masih dalam uji semuanya, jadi tidak usah termakan dengan hoax seperti itu ya. Tapi kalau diminum ya tidak apa-apa untuk kesehatan baik, susu murni pun baik. Susu kambing, susu sapi, saya dulu tiap pagi itu setengah liter pasti. Jadi memang yang hebat lagi adalah ASI daripada orang tua, saya dulu itu minum ASI 3 tahun jadi tidak 2 tahun, jadi saya tambahi setahun. Jadi ibu-ibu yang punya anak kecil itu luar biasa. Yang sudah bekerja gini susu sapi, susu kambing, apapun itu bagus untuk kesehatan kita, ya.
Rademta Maria
Berarti semua susu ya bisa kita konsumsi?
dr. Agus Ali Fauzi
Bisa, iya
Rademta Maria
Baik pak siap, terima kasih pak
dr. Agus Ali Fauzi
Iya
Dhieva Dhidan Irawan
Baik, selanjutnya ini ada lagi bapak dari Oppo F1, ini bisa di rename dulu ya ini langsung aja bisa on mic dan on cam. Untuk Oppo F1, silahkan Oppo F1 sudah jadi panelis.
dr. Agus Ali Fauzi
Silahkan
Dhieva Dhidan Irawan
Oppo F1? Mungkin saya bacakan saja ya bapak. Jadi bertanya dokter, mohon pencerahan terkait kemampuan dari vaksin dari kondisi yang ada di sekitaran kita sudah vaksin masih bisa terpapar dan juga ada yang sampai meninggal, silahkan.
dr. Agus Ali Fauzi
Jadi vaksin ini bermacam-macam kerjanya seperti vaksin Sinovac yang disuntikkan ke nakes pertama kali, itu virus yang dimatikan, otomatis tidak akan memberikan reaksi yang berat, kemudian indikasinya hanya 65% lebih, ada yang MRNA itu lebih cara kerjanya lebih spesifik lagi, itu indikasinya lebih kuat lagi. La kenapa kok masih ada yang vaksin masih ada yang bisa terpapar? Ya itu tadi, jadi pembentukan antibody ini masih membutuhkan waktu, masih bertahap. Makanya kalau sudah divaksin jangan kesusu tidak pakai masker dan lain sebagainya. Kedua virusnya itu tadi varian delta itu menyebarnya 10x lipat, kedua jumlahnya banyak sekuat apapun daya tahan kita itu akan tidak baik. Kemudian ada yang sampai meninggal biasanya kalau habis vaksin kalau dia terpapar itu biasanya keluhannya hanya ringan sampai sedang. Kalau ada yang meninggal mungkin ada penyulit-penyulit yang lain. Mungkin dia punya penyakit yang lain, mungkin stressnya cukup tinggi, virusnya cukup banyak, dan lain sebagainya. Jadi banyak faktor, tapi itu sangat sedikit ya, sangat kecil sekali tidak sampai lebih dari 1%, makanya pentingnya kalau kita sudah imunisasi ya kita tetap jaga, tetap disiplin protokol kesehatan, tetap olahraga, tapi minimal hati kita kan sudah tenang kalau kita sudah punya antibody, kalau kita sudah usaha maksimal, sudah hati-hati, sudah berdoa, sudah vaksin, tetapi kita tetap terpapar itu namanya takdir, dan kita insyaAllah tidak usah takut akan itu karena itu sudah ketentuan dari Allah, tapi yang penting kita harus usaha maksimal dulu. Jangan sedikit-sedikit sudah takdir, itu nantang namanya. Kalau yang sudah berkata takdir takdir itu meremehkan, karena belum ada ikhtiar yang maksimal, nah ikhtiar yang maksimal itu tidak ada batasnya makanya kita harus hati-hati, ya. Makanya kita ikhtiar maksimal, doa sungguh-sungguh, baru kita tawakkal. Hasbunallah wa ni’mal wakil ni’mal maula wannikmannasir. Jadi viralot itu jangan diremehkan itu, ini saat ini sedang banyak-banyaknya virus ini, apalagi kondisi cuaca yang kadang dingin itu virusnya akan sangat senang dengan cuaca seperti ini.
Dhieva Dhidan Irawan
Baik, selanjutnya dari Bram Aldi untuk on mic dan on cam
Bram Aldi
Selamat siang, dok.
dr. Agus Ali Fauzi
Selamat siang mas Bram, sehat?
Bram Aldi
Sehat, Alhamdulillah dok.
dr. Agus Ali Fauzi
Alhamdulillah
Bram Aldi
Mau bertanya dok. Itu tadi kan dijelaskan sama dokter, iman juga menunjang imun, kalau saat terpapar covid kita puasa boleh nggak dok?
dr. Agus Ali Fauzi
Iya, bolehnya boleh, tapi kan kontradiktif ya. Karena serangan badai, serangan virusnya itu membuat daya tahan tubuh turun. Jadi kalau kita puasa, padahal kan kita membutuhkan asupan, ya. Asupan yang harus cukup banyak, bukan hanya minum obat, tapi, makanan juga harus masuk. Jadi itu tambah kontra produktif itu malah tambah beresiko. Jadi lebih baik tidak dianjurkan karena dengan badai virus itu tadi nafsu makan tidak ada, ya, dan kita harus minum obat, makan itu gunanya untuk memberi lapisan untuk obatnya tadi lo. Obatnya kan banyak mas, antibiotic, antivirus, vitamin, dan lain sebagainya. Jadi saya anjurkan pada waktu terkena virus dengan kondisinya yang sangat lemah ya jadi kita meningkatkan imunnya dengan yang lain, dengan berdzikir membaca al-qur’an, dan lain sebagainya. La nanti kalau sudah sehat boleh silahkan puasa, gitu.
Bram Aldi
Baik, dok. Lalu yang kedua dok yang terakhir
dr. Agus Ali Fauzi
Iya
Bram Aldi
Saat terpapar itu kan dapat obat gitu ya dok mungkin sederhana. Obatnya itu OBH Combi itu apa cukup itu dok efektif atau tidak itu dok?
dr. Agus Ali Fauzi
Lho, itu kan untuk batuk aja mas, kalau panas ya tambahi paracetamol kalau memang ada sesaknya, apalagi ada tanda-tanda pneumonia harus ditambahi antibiotic, 3 hari atau maksimal 5 hari. Kalau takut virus lot nya tinggi ya tambahi antivirus, tandanya sudah ada, kalau terapi ringan kan hanya simptomatis ya, kalau dia misalkan sel-selnya imunnya kuat, virusnya tidak banyak maka dia bisa membaik ya Alhamdulillah berarti dia menang. Tapi biasanya ini kalau di periksa antibodinya itu tidak begitu tinggi, tapi kalau dia sedang ke berat, sudah melalui masa-masa itu terus dia sembuh itu antibodinya pasti tinggi dan kuat. Jadi lebih baik saran saya kalau yang ringan minum air putih hangat, OBH, kalau ada panas ya panas, tapi vitaminnya ditingkatkan 2x atau 3x. Yang penting melewati 10 hari mas. Si badai tokai ini tu antara 5-10 hari itu. Kalau sudah di atas 10 hari, kok tidak ada keluhan dianggap sudah sembuh, itu mas Aldi, ya.
Dhieva Dhidan Irawan
Baik, sepertinya ada kesalahan koneksi jaringan ini dok. Langsung saja pertanyaan berikutnya dari Mujizat Alam, silahkan
Mujizat Alam
Assalamualaikum wr.wb
dr. Agus Ali Fauzi
Waalaikumsalam wr.wb, ini panggilannya mujizat apa alam?
Mujizat Alam
Keluarga panggilannya aji bapak, tapi kalau di kantor nyebutnya alam, bapak.
dr. Agus Ali Fauzi
Alam, kok namanya bagus sekali. Iya mas alam salam sehat!
Mujizat Alam
Alhamdulillah pak, saya baru beberapa minggu ini sembuh, pak
dr. Agus Ali Fauzi
Alhamdulillah, ya
Mujizat Alam
Tapi beberapa hari terkadang masih merasa ada anosmia pak, itu apa
dr. Agus Ali Fauzi
Ada apa? Ada apa?
Mujizat Alam
Dalam seminggu ini masih kadang merasa anosmia, pak.
dr. Agus Ali Fauzi
Oiya, iya
Mujizat Alam
Nah, apakah anosmia ini memang masih bisa terasa setelah memang dinyatakan negative gitu pak?
dr. Agus Ali Fauzi
Jadi mas, kalo yang aman itu di atas 10-14 hari, ya sud ah sembuh. Kalau di atas itu masih ada itu namanya long covid. Iya itu sisa-sisa, dimana sisa-sisa ini bisa mengenai saraf penciuman, paru-parunya, jantungnya, otaknya, lututnya, kena organ mana saja bisa. Nah itu penyembuhannya bisa 2 minggu, eh 2 bulan, batasnya 2 bulan. Jadi, tidak usah khawatir, tetap olahraganya, makannya yang bergizi, terutama oksigennya ini, supaya sel-selnya ini bisa pulih kembali. Itu namanya gejala daripada namanya long covid, ya tetap olahraga, tetap makan yang bergizi, tetap tambahi vitamin. Tapi itu biasanya bisa reversible ada yang sampai lama yang sampai 6 bulan juga ada. Tapi kalau kita cepet begitu masih ada sisa-sisa cepat kita pulihkan jadi jangan sampai terlambat, jangan meremehkan ini maksudnya.
Mujizat Alam
Baik, dok. Ijin bertanya lagi dok, kan ada syarat yang darah kompalesen itu yang maksimal 3 bulan ya dok? Yang ingin saya tanyakan apakah kenapa jangka waktu orang yang telah dinyatakan sebagai sembuh, kemudian bisa medonorkan kompalesen itu 3 bulan dok, apakah memang 3 bulan ini imun seorang penyitas itu sangat kuat apa gimana dok?
dr. Agus Ali Fauzi
Iya itu ada persyaratannya mas alam, sebagai bukti bersyukur banyak orang yang membutuhkan plasma konfalesen, jadi saya sarankan kalau mas lihat badannya ini bagus. Ya kalau memungkinkan nanti dokternya yang memeriksa, kemudian nanti ada pertanyaan-pertanyaannya, ada persyaratannyalah, kalau memungkinkan untuk disumbangkan sebagai rasa bersyukur karena sudah diberikan oleh Allah, kita sumbangkan untuk orang-orang yang membutuhkan, karena itu sangat membantulah, mensupport daya tahan tubuh daripada orang yang kebetulan punya. Kabrena biasanya kalau sudah sembuh itu biasanya antibodinya punya, namun seberapa besar antibody ini bisa membantu untuk disumbangkan ke yang lain itu dari pemeriksaan itu tadi
Mujizat Alam
Oke dok terima kasih
dr. Agus Ali Fauzi
Semangat mas alam, kalau ada saudara yang membutuhkan kasih aja.
Mujizat Alam
Siap dok terima kasih
dr. Agus Ali Fauzi
Mudah-mudahan tambah sehat nanti. Aamiin
Mujizat Alam
Aamiin aamiin siap dok
Dhieva Dhidan Irawan
Baik, selanjutnya masih ada ini dokter banyak sekali pertanyaannya. Dari bapak Suparno, betulkah ivermectin itu sudah direkomendasikan BPOM sebagai obat Covid-19 dok? Silahkan
dr. Agus Ali Fauzi
Ivermectin itu kan obat cacing untuk hewan ya. Sedangkan ini sedang dalam penelitian, IDI belum merekomendasikan. Tetapi ada beberapa orang-orang pribadi yang menggunakan itu ya silahkan ya. Dan kata-katanya sih dengar hasilnya baik. Tapi secara resmi kalo IDI menyatakan resmi berarti harus ada penelitiannya. Ini sedang berlangsung di beberapa Rumah Sakit di Indonesia sedang diteliti.
Dhieva Dhidan Irawan
Baik, selanjutnya dari Yuda. Mau Tanya dok, disaat musim seperti ini banyak orang yang sakit. Kenapa disaat banyak orang yang sakit membutuhkan obat atau alat kesehatan, malah sulit didapatkan di apotek atau di outlet kenapa kok tidak diperbanyak di musim sekarang dokter? Terima kasih.
dr. Agus Ali Fauzi
Iya, jadi memang kebutuhan yang meningkat, terutama tempat-tempat pelayanan fasilitas kesehatan dan Rumah Sakit, dan lain sebagainya itu meningkat sekali. Saya tidak tahu kok tahu-tahu habis ya mungkin ada satu atau dua orang yang memanfaatkan kondisi seperti ini. Beberapa waktu di TV ya ditangkap ya yang menimbun obat-obatan dan lain sebagainya. Itu sebetulnya kalau toh orang itu bisa mengambil keuntungan yang luar biasa itu tidak barokah, karena ini sedang sulit-sulitnya justru membantu orang lain tidak barokah pasti, lihat saja nanti. Jadi justru disini harus kita kesempatan produksinya ditingkatkan dan kita membantu masyarakat yang membutuhkan agar cepat sehat semuanya. Apalagi bisa menolong orang-orang agar sampai tidak terjadi fatal ya. Jadi sebaiknya ya begitulah ada satu atau dua orang yang seperti itu ya, mudah-mudahan diberikan petunjuk, hidayah oleh Allah agar tidak melakukan hal-hal yang justru akan merugikan dirinya sendiri dan merugikan orang lain. Seharusnya kita mempermudah lah istilahnya.
Dhieva Dhidan Irawan
Baik, selanjutnya ada pertanyaan dari Eki Saputri, PT INKA. Mohon ijin bertanya, pak dokter berapa mg maksimal vitamin C yang dikonsumsi pasien covid, apakah tergantung usia juga? Silahkan
dr. Agus Ali Fauzi
Jadi ya itu bisa ada yang 500 ada yang 1000. Monggo silahkan yang 1000 bagi yang biar tidak gampang stress, tidak ada keluhan di lambung, tidak apa-apa. Yaa tapi sebaiknya 500 mg saja sudah cukup, ya. Kalau yang 1000 otomatis minumnya harus diperbanyak, karena vitamin C akan mengendap dalam tubuh bisa memacu batu dan lain sebagainya. Tapi itu dibutuhkan sebagai antioksidan begitu ya. Kalau saya pribadi sih 500 mg saja, ya. Itu saja sudah cukup bagus karena banyak obat yang lainnya. Makanya kita tidak boleh mendadak langsung banyak itu tidak baik seperti itu. Saya sarankan yang 500 mg saja, tapi kalau yang kuat 1000 mg ya monggo silahkan. Tapi pesan saya minumnya harus diperbanyak. Pokoknya prinsip vitamin itu dibutuhkan secukupnya, sisanya akan dibuang lewat kencing. Justru yang dibutuhkan adalah mineral, justru di masa seperti ini vitaminnya yang komplit ada vitamin da nada mineralnya. Karena mineral 5% dibutuhkan oleh tubuh, vitamin hanya 1%. Justru mineral itu yang terkait dengan sel-sel daya tahan tubuh. Makanya perbanyak makan seperti sayur, buah-buahan, dan ikan laut. Cari yang multivitamin aja yang lengkap isinya.
Dhieva Dhidan Irawan
Baik, selanjutnya masih ada pertanyaan dokter dari Yuda Yahya, mohon ijin bertanya disaat musim seperti ini, oh maaf ini sudah tadi. Selanjutnya dari Letda Kaprang yang bertanya dokter saat ini saya minum vitamin B31000 UI terus tiba-tiba asam lambung kambuh, apa boleh minum antasida, omeprosol, obat asam lambung yang lebih ampuh apa namanya? Terima kasih
dr. Agus Ali Fauzi
Tidak apa-apa ya kalau itu bisa dikasih sukralofat atau yang ampuh itu mukosta atau nexlim. Itu yang kuat sekali. Tapi yang lebih penting diimbangi dengan berjemur sinar matahari pagi.
Dhieva Dhidan Irawan
Baik selanjutnya masih ada lagi ini dok dari bapak Heri lagi. Bertanya kalau ibu sedang menyusui bayi saran terbaik apa harus divaksin atau tidak? Seperti itu
dr. Agus Ali Fauzi
Jadi menyusui itu tidak masuk kontra indikasi vaksin yang mutlak ya. Yang mutlak itu biasanya alergi, sama gangguan imunologis yang primer, imun sistem yang primer ya. Setiap dia kambuh, lupus dan kambuh itu sementara tidak boleh ya, atau alergi ya. Kalau yang lainnya bisa konsultasi kepada dokternya insyaAllah bisa.
Dhieva Dhidan Irawan
Baik, selanjutnya dari Oppo F1, yang bertanya lagi. Dokter mohon penjelasan terkait waktu terbaik untuk vaksin setelah terpapar
dr. Agus Ali Fauzi
Setelah terpapar, biasanya ada waktunya itu sebetulnya tidak prioritas yak arena dia sudah punya antibody. Tapi toh kalau dia mau vaksin itu sebagai booster ya, biasanya setelah 2 bulan atau berapa gitu, setelah itu boleh divaksin lagi itu untuk menambah booster. Tapi kalau orang itu biasanya sudah terpapar dan sampai ke gejala yang berat itu biasanya antibodinya sangat tinggi. Pengalaman teman saya, itu pakai ventilator jadi 40 hari di Rumah Sakit ya, kemudian dia sudah sembuh baik. Terus dia pengen vaksin dan mengecek antibodinya, ternyata 313 ya sangat tinggi ya. Tapi itupun ya boleh mau divaksin lagi ya boleh tidak apa-apa sebagai booster, tapi sebetulnya tidak usah khawatir ya karena sudah punya antibody. Apa bisa terpapar ulang? Bisa, tapi insyaAllah kalau antibodinya sudah tinggi, keluhannya tidak akan berat.
Dhieva Dhidan Irawan
Baik siap, pertanyaan terakhir ya dok. Ini dari Winzeni, ijin bertanya lagi dok untuk ibu hamil apa benar-benar aman dok untuk divaksin dan apa tidak berpengaruh buat kesehatan bayi yang sedang dikandungan?
dr. Agus Ali Fauzi
Iya nanti konsultasi dokternya, tapi pengalaman keluarga saya dan lain sebagainya itu tidak apa-apa ya, Alhamdulillah. Asal pakai Sinovac lo, ya. Sinovac itu relative lebih amanlah, keluhannya tidak terlalu berat. Lebih baik konsultasi dokternya saja, lihat yang tahu persis kondisinya bagaimana.
Dhieva Dhidan Irawan
Baik, terima kasih banyak dokter. Sudah terjawab ya mas Edwin. Dengan berakhirnya sesi diskusi ini, maka berakhir sudah webinar pada pagi hari ini. Dan untuk pertanyaan-pertanyaan yang belum terjawab mungkin dokter bisa membantu contact person seperti email atau sosial media. Jadi untuk teman-teman yang masih ingin bertanya bisa langsung DM begitu dokter
dr. Agus Ali Fauzi
Iya nanti bisa ke manager saya ya. Nanti kalau mau WhatsApp ada yang penting 081330771572
Dhieva Dhidan Irawan
Siap, untuk teman-teman mungkin bisa diulangi lagi, dok agar dicatat
dr. Agus Ali Fauzi
081330771572
Dhieva Dhidan Irawan
Baik, terima kasih dokter
dr. Agus Ali Fauzi
Sama-sama, yok
Dhieva Dhidan Irawan
Terima kasih atas sharing nya yang semoga bermanfaat
dr. Agus Ali Fauzi
Pak Wing Antariksa dan teman-teman yang lainnya, Bapak/Ibu semuanya terima kasih atas diskusi ini. Semangat, ya mudah-mudahan kita sehat semuanya dan bagi yang sedang sakit jangan putus asa, tetap mohon pertolongan sama Allah, ikuti aturan pengobatan, dan mudah-mudahan bisa sehat kembali, dan bisa aktif bekerja kembali dengan sebaik-baiknya. Terima kasih atas kesempatan saya bisa berbagi, mudah-mudahan ada manfaat dan mohon maaf apabila kurang memuaskan, ada hal yang kurang berkenan di hati Bapak/Ibu, maupun peserta webinar, mohon maaf yang sebesar-besarnya. Salam sehat, salam tangguh!
Dhieva Dhidan Irawan
Baik, terima kasih dr. Agus yang telah bergabung dan memberikan sharing yang benar-benar bermanfaat bagi kami semua, dan kami juga tak lupa mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Yth. Bapak Wing Antariksa selaku Chief Human Resource Officer PT PAL Indonesia (Persero) atas waktu yang sudah diberikan, mungkin bapak Wing sudah beralih ya teman-teman. Terima kasih atas dukungannya sehingga kami dapat menyelenggarakan webinar pada pagi hari ini. Dan terima kasih juga kepada teman-teman yang sudah hadir, baik dari via zoom maupun via youtube, dari PT Palmars, BUMN, dan BUMS, PTPN 7, dan juga SFW PT PAL bapak Weko Pamudji, terima kasih telah hadir pada webinar pagi hari ini. Dan juga sebelum mengakhiri webinar pada pagi hari ini, hendaknya kita berfoto bersama ya teman-teman. Untuk teman-teman mungkin bisa menyalakan kameranya untuk foto bersama. Kepada bapak dokter mungkin bisa kita foto bareng dulu bapak sebelum mengakhiri. Untuk co-host mungkin bisa di screenshot dulu momennya. Silahkan, mungkin dalam hitungan ke 3 ya, 1, 2, 3.
Baik terima kasih untuk semua yang telah bergabung, terima kasih dokter semoga bermanfaat bagi kita semua.
dr. Agus Ali Fauzi
Terima kasih ya, mbak Dhieva. Sukses untuk mbak Dhieva!
Dhieva Dhidan Irawan
Terima kasih, dokter. Dan telah sampai kita pada acar terakhir yaitu kami ingin menyampaikan segenap rekan-rekan PT PAL yang bertugas menyampaikan terima kasih kepada seluruh peserta, seluruh hadirin, dokter, dan juga yang terhormat bapak Wing Antariksa, telah hadir pada webinar pada hari ini. Dan saya Dhieva Dhidan pamit undur diri, mohon maaf apabila ada kesalahan kata maupun tindakan yang sengaja maupun tidak disengaja, dan sampai jumpa di acara-acara berikutnya. Wasalamualaikum wr.wb. Salam sehat! Terima kasih dokter
dr. Agus Ali Fauzi
Iya, terima kasih.